Gorontalo Utara latih tenaga puskesmas hindari penyakit menyebar
Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Propinsi Gorontalo latih beberapa tenaga puskesmas lewat training Entomolog Puskesmas dalam usaha menghambat penyakit menyebar karena vector.
“Training Entomolog Puskesmas adalah cara penting untuk tingkatkan kemampuan tenaga puskesmas hingga sanggup menekan angka penyakit menyebar karena vector,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara dr Sri Fenty N. Sagaf di Gorontalo, Senin.
Menurutnya kemampuan tenaga puskesmas harus selalu dipertingkat dalam usaha itu.
Training mengikutkan beberapa tenaga entomolog dari semua puskesmas di kabupaten itu. Mereka dilatih khusus untuk tangani pengaturan vector dan binatang pembawa penyakit.
“Kita mempunyai 15 puskesmas menyebar di 11 daerah kecamatan,” ucapnya.
Beberapa peserta memperoleh beragam materi berkaitan penilaian penyakit menyebar dan langkah mengenal dan mengontrol vector penyakit, seperti nyamuk dan tikus.
Fenty menjelaskan benar-benar menghargai semangat beberapa peserta dalam ikuti training itu.
Dia mengharap pengetahuan yang didapatkan dapat segera diaplikasikan di atas lapangan, terutama dalam usaha menghambat penebaran penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan leptospirosis.
“Puskesmas ialah garda paling depan dalam penangkalan dan pengendalian penyakit dalam masyarakat. Tenaga entomolog memegang peranan penting dalam masalah ini. Training ini ialah sisi dari pengokohan kemampuan,” ucapnya.
Dia mengutamakan jika pengaturan vector bukan hanya masalah membunuh serangga pembawa penyakit. Tetapi tersangkut pengetahuan atas lingkungan dan sikap warga, dan kekuatan mempelajari kerja sama lintasi bidang.
Training seperti ini diusahakan terus dilaksanakan dengan periodik supaya kemampuan tenaga medis di puskesmas makin bertambah.
“Terima kasih ke seluruh pihak yang sudah memberikan dukungan aktivitas ini. Kami yakin jika dengan tenaga medis yang terbiasa, warga semakin lebih terlindung dari teror penyakit menyebar,” ucapnya.
Sepanjang training, peserta dibawa praktek langsung di atas lapangan. Mereka belajar langkah tangkap nyamuk memakai alat khusus, mengenal beberapa jenis vector, dan lakukan analisis larva di permukiman.